Ketapang, Daerah Penghasil Kopi
Julukan Kec. Telok batang sebagai daerah penghasil kopi masih patutu di sansang, ratusan hektar kebun kopi disekitar kiri kanan jalan menuju desa Sepunti Jaya, Banyu Abang, Wonorejo menunjukan bahwa perkembangan areal tanaman kopi ini terus saja meningkat. Tanaman kopi ini mereka tanam diantara tanaman sela kelapa, pisang atau tanaman lain . Menurut camat Teluk batang Hamka A. Rani , S.sos sektor pertanian memang menjadi andalan Kec. Telok Batang,selain itu perikanan dan peternakan. Sedangkan kopi merupakan tanaman andalan yang sudah lama di tanam oleh masyarakat.
Kecamatan telok batang lahannya cukup luas dan tanahnya cukup subur yang cocok untuk ditanami kopi yang memang memerlukan lahan subur. Menurut Hamka para petani ini mengusahakan aneka usahatani, selain kopi mereka juga mempunyai tanaman kelapa, pisang dan tanaman pangan seperti padi , palawija juga ternak seperti ayam kampung dan sapi. Selain itu tanaman sayur sayuran memang dipasok dari telok batang untuk memenuhi permintaan Kec. Simpang Hilir dan sekitarnya. Pernyataan Camat tersebut juga dibenarkan Supardi (45) petani kecamatan teluk batang saat bertatap muka dengan bapak Bupati Morkes Effendi pada waktu kunjungan kerja ke Teluk batang baru baru ini. Harga kopi cukup stabil per kg kopi kering laku Rp 5000/ Kg , memang tak beitu mahal harganya, namun pemeliharaan kopi ini cukup mudah, kata petani beranak 4 ini. Menjualnya cukup mudah, sehingga para petani senang menanam tanaman perkebunan ini. Sayangnya para petani masih menjual kopi dalam bentuk kopi glondongan, sehingga nilai tambahnya tidak terlalu tinggi. Padahal bila dioleh menjadi kopi bubuk akan meningkatkan pendapatan petani. Berdasarkan catatan BPS bahwa areal tanaman kopi yang ada di Kec. Simpang Hilir dan Teluk Batang mencapai 714 Ha, merupakan kecamatan yang paling besar mempunyai areal lahan tanaman kopi. Kecamatan lain yang juga mempunyai areal tanaman kopi adalah nanga Tayab, Tumbang Titi.
0 komentar:
Posting Komentar